
MEDAN, IDNPost.id – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution, menegaskan bahwa Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-80 harus menjadi titik balik dalam perjuangan moral memberantas narkoba di provinsi tersebut.
Pernyataan tegas itu disampaikan Bobby dalam sidang paripurna DPRD Sumut, Kamis (7/8/2025), saat pengesahan Perda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumut 2025–2030.
“Para pelaku yang terbukti terlibat dalam peredaran narkoba akan kami eksekusi secara hukum. Tidak ada toleransi. Ini penyakit kronis yang menggerogoti Sumatera Utara bertahun-tahun. Saatnya kita bertindak tegas,” ujar Bobby dengan nada serius.
Dalam sambutannya, Bobby juga menyerukan kerja sama lintas sektor – termasuk DPRD, Forkopimda, serta aparat TNI dan Polri – untuk menutup ruang gerak para pelaku serta menghancurkan pusat-pusat peredaran narkoba yang selama ini merajalela di sejumlah wilayah.
“Kalau bisa, semua lokasi yang menjadi sarang narkoba kita bersihkan. Kita musnahkan. Kita tunjukkan bahwa Sumatera Utara bisa merdeka dari narkoba,” tegasnya lagi.
Fokus Hingga ke Jalur Laut dan Pelabuhan Kecil
Tak hanya fokus pada wilayah darat, Bobby juga menyoroti jalur laut dan pelabuhan kecil yang kerap menjadi celah masuknya narkoba dari luar negeri, terutama dari kawasan perbatasan seperti Thailand.
“Pintu-pintu kecil yang selama ini jadi jalur masuk dari luar, seperti dari arah Thailand, harus kita tutup rapat. Tidak boleh ada celah lagi. Kita semua harus waspada dan bertindak,” tegasnya.
Koordinasi Intensif dengan Aparat Penegak Hukum
Gubernur Bobby menegaskan, koordinasi dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut dan aparat penegak hukum terus diperkuat.
Ia menyebut seluruh unsur – mulai dari TNI, Polri hingga Kejaksaan – telah menyatakan komitmennya untuk bergerak serentak.
“Kita tidak bisa terus-menerus menjadi juara bertahan dalam hal kasus narkoba. Ini saatnya Sumut keluar dari stigma itu,” katanya.
Menurutnya, penanganan narkoba tidak cukup hanya dalam bentuk program di atas kertas. Ia menggarisbawahi pentingnya pelaksanaan nyata dan kolaboratif di lapangan.
“Dari sisi pencegahan, tentu akan terus dilakukan. Tapi harus dibarengi dengan tindakan nyata. Ini bukan hanya tugas satu pihak, tapi tugas kita semua,” pungkas Bobby.
Pernyataan ini menandai keseriusan Pemerintah Provinsi Sumut dalam menjadikan kemerdekaan Indonesia sebagai momen revolusi moral untuk mewujudkan Sumatera Utara yang benar-benar bebas dari jerat narkoba.
“Kita tidak bisa terus-menerus menjadi juara bertahan dalam hal kasus narkoba. Ini saatnya Sumut keluar dari stigma itu,” katanya.
Menurutnya, penanganan narkoba tidak cukup hanya dalam bentuk program di atas kertas. Ia menggarisbawahi pentingnya pelaksanaan nyata dan kolaboratif di lapangan.
“Dari sisi pencegahan, tentu akan terus dilakukan. Tapi harus dibarengi dengan tindakan nyata. Ini bukan hanya tugas satu pihak, tapi tugas kita semua,” pungkas Bobby.
Pernyataan ini menandai keseriusan Pemerintah Provinsi Sumut dalam menjadikan kemerdekaan Indonesia sebagai momen revolusi moral untuk mewujudkan Sumatera Utara yang benar-benar bebas dari jerat narkoba.