
Langkat,IDNPost.id – Menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Langkat menggelar peringatan Brandan Bumi Hangus pada Rabu (13/8/2025) di Lapangan Petrolia Pertamina, Pangkalan Brandan.
Acara ini kembali menjadi magnet perhatian warga, terutama dengan penampilan drama kolosal yang memvisualisasikan kilas balik perjuangan heroik 78 tahun silam.
Peringatan yang rutin digelar setiap 13 Agustus ini merupakan bentuk penghormatan terhadap peristiwa pembumihangusan instalasi minyak di Pangkalan Brandan pada 1947.
Peringatan yang rutin digelar setiap 13 Agustus ini merupakan bentuk penghormatan terhadap peristiwa pembumihangusan instalasi minyak di Pangkalan Brandan pada 1947.
Kala itu, para pejuang rela membakar sumber penghidupan demi mencegah Belanda kembali menguasai wilayah strategis tersebut.
Bupati Langkat, Syah Afandin atau yang akrab disapa Ondim, menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi wujud rasa terima kasih kepada para pejuang Langkat.
“Hari ini kita mengenang keberanian para pejuang yang rela mengambil langkah besar meski awalnya tak mendapat persetujuan masyarakat. Semua demi menghalangi masuknya Belanda ke Pangkalan Brandan,” ujar Ondim.
Rangkaian kegiatan peringatan dimulai sejak 11 Agustus, meliputi Expo UMKM, perlombaan tematik, napak tilas, malam keakraban, pemberian penghargaan untuk veteran, hingga puncaknya drama kolosal.
Bupati Langkat, Syah Afandin atau yang akrab disapa Ondim, menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi wujud rasa terima kasih kepada para pejuang Langkat.
“Hari ini kita mengenang keberanian para pejuang yang rela mengambil langkah besar meski awalnya tak mendapat persetujuan masyarakat. Semua demi menghalangi masuknya Belanda ke Pangkalan Brandan,” ujar Ondim.
Rangkaian kegiatan peringatan dimulai sejak 11 Agustus, meliputi Expo UMKM, perlombaan tematik, napak tilas, malam keakraban, pemberian penghargaan untuk veteran, hingga puncaknya drama kolosal.
Camat Sei Lepan, Muhammad Iqbal Ramadhan, menyebut kegiatan ini sebagai sarana edukasi sejarah sekaligus penguat kecintaan masyarakat terhadap perjuangan kemerdekaan.
Pangkalan Brandan sendiri memiliki sejarah panjang sebagai salah satu ladang minyak tertua di Indonesia, yang mulai dieksplorasi sejak era Hindia Belanda pada 1885.
Pangkalan Brandan sendiri memiliki sejarah panjang sebagai salah satu ladang minyak tertua di Indonesia, yang mulai dieksplorasi sejak era Hindia Belanda pada 1885.
Peristiwa Brandan Bumi Hangus pada 13 Agustus 1947 sering disamakan dengan Bandung Lautan Api, menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap agresi militer Belanda.
Sejak peristiwa itu, kilang minyak di Pangkalan Brandan menjadi cikal bakal PT Pertamina (Persero), dan hingga kini kota tersebut masih menjadi salah satu pusat operasi strategis di Sumatera Utara.
Malam itu, ribuan warga tumpah ruah di Lapangan Petrolia. Saat drama kolosal memerankan detik-detik pembumihangusan, sorak kagum bercampur haru terdengar dari penonton.
Sejak peristiwa itu, kilang minyak di Pangkalan Brandan menjadi cikal bakal PT Pertamina (Persero), dan hingga kini kota tersebut masih menjadi salah satu pusat operasi strategis di Sumatera Utara.
Malam itu, ribuan warga tumpah ruah di Lapangan Petrolia. Saat drama kolosal memerankan detik-detik pembumihangusan, sorak kagum bercampur haru terdengar dari penonton.
Sejarah seakan hidup kembali di hadapan mereka—mengingatkan bahwa kemerdekaan tak datang tanpa pengorbanan.