
Dalam aksi yang digelar, Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Langkat secara tegas mendesak Kapolres Binjai beserta Kasat Narkoba dan Kasat Reskrim untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Aliansi ini terdiri dari berbagai elemen, antara lain PMII, IMM, Amanat Langkat, Mapancas, BEM Nusantara Sumut, Limapera, dan Permata.
Aliansi ini terdiri dari berbagai elemen, antara lain PMII, IMM, Amanat Langkat, Mapancas, BEM Nusantara Sumut, Limapera, dan Permata.
Mereka menyuarakan kekecewaan mendalam atas apa yang mereka sebut sebagai “mandulnya penegakan hukum” oleh jajaran kepolisian Polres Binjai.
Salah satu titik sorotan utama adalah keberadaan Diskotik Blue Star yang diduga menjadi pusat peredaran narkoba.
Salah satu titik sorotan utama adalah keberadaan Diskotik Blue Star yang diduga menjadi pusat peredaran narkoba.
Tempat hiburan malam tersebut akhirnya disegel oleh Direktorat Narkoba Polda Sumatera Utara pada Minggu, 27 Juli 2025.
Namun, aliansi menilai tindakan tersebut seharusnya sudah bisa dilakukan jauh sebelumnya oleh Polres Binjai tanpa perlu menunggu intervensi dari kepolisian tingkat provinsi.
“Kami mengapresiasi Direktorat Narkoba Polda Sumut yang telah mengambil langkah tegas dengan menyegel Diskotik Blue Star. Tapi ini juga menunjukkan bahwa Polres Binjai tidak serius dan gagal menjalankan fungsinya,” tegas juru bicara aliansi dalam keterangannya.
Lebih lanjut, mereka menilai bahwa ketidaktegasan dan pembiaran yang dilakukan oleh aparat di tingkat lokal berpotensi merusak masa depan generasi muda.
“Kami mengapresiasi Direktorat Narkoba Polda Sumut yang telah mengambil langkah tegas dengan menyegel Diskotik Blue Star. Tapi ini juga menunjukkan bahwa Polres Binjai tidak serius dan gagal menjalankan fungsinya,” tegas juru bicara aliansi dalam keterangannya.
Lebih lanjut, mereka menilai bahwa ketidaktegasan dan pembiaran yang dilakukan oleh aparat di tingkat lokal berpotensi merusak masa depan generasi muda.
Untuk itu, mereka mendesak pengunduran diri Kapolres Binjai, Kasat Narkoba, dan Kasat Reskrim karena dianggap tidak mampu menjalankan amanah dan menjaga integritas institusi Polri.
Aksi ini, menurut mereka, adalah wujud nyata dari kepedulian mahasiswa dan pemuda terhadap bahaya laten narkotika serta sebagai bentuk dorongan agar supremasi hukum ditegakkan secara adil dan tidak tebang pilih.
“Kami akan terus bersuara dan bergerak jika penegakan hukum masih berpihak kepada kepentingan, bukan kepada keadilan,” tutup pernyataan mereka.
Aksi tersebut menjadi sorotan publik dan menjadi cerminan meningkatnya keresahan masyarakat terhadap maraknya peredaran narkoba di wilayah Langkat dan Binjai, sekaligus mengingatkan aparat penegak hukum untuk lebih tanggap dan profesional dalam melindungi masyarakat.
Aksi ini, menurut mereka, adalah wujud nyata dari kepedulian mahasiswa dan pemuda terhadap bahaya laten narkotika serta sebagai bentuk dorongan agar supremasi hukum ditegakkan secara adil dan tidak tebang pilih.
“Kami akan terus bersuara dan bergerak jika penegakan hukum masih berpihak kepada kepentingan, bukan kepada keadilan,” tutup pernyataan mereka.
Aksi tersebut menjadi sorotan publik dan menjadi cerminan meningkatnya keresahan masyarakat terhadap maraknya peredaran narkoba di wilayah Langkat dan Binjai, sekaligus mengingatkan aparat penegak hukum untuk lebih tanggap dan profesional dalam melindungi masyarakat.