
IDN Post - Langkar, Sekelompok Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Serikat Mahasiswa Tameng Rakyat (Semarak) melalukan unjuk rasa mengkritisi maraknya penggunaan aset daerah Kabupaten Langkat untuk kepentingn pribadi bukan untuk kepentingan dinas, di depan Kantor Bupati Langkat. Senin (26/5/2025).
SEMARAK menggelar aksi unjuk rasa jilid-3 yang sebelumnya menggelar aksi pertama dan kedua pada bulan Agustus tahun lalu. Melihat masih maraknya penyalahgunaan kendaraan dinas SEMARAK menyebut BPKAD Langkat bukan lagi sebagai pengelola aset daerah.
“Pada aksi jilid pertama dan kedua pihak BPKAD menyatakan bahwasanya kami hanya menghimpun kemudian menyalurkan aset tersebut ke dinas selingkungan kab.langkat kami tidak bertanggung jawab terkait kendaraan tersebut disalahgunakan," tegas Luthfi dalam orasinya.
Padahal sudah sangat jelas mereka mengakui bahwasanya penyalahgunaan kendaraan dinas tersebut baik di ubahnya plat merah menjadi plat putih maupun oknum pejabat yang tidak lagi menjabat tetapi masih menggunakan aset daerah.
Kami meminta kepada Bupati Langkat dan Inspektorat untuk mengambil tindakan terhadap oknum yang melakukan penyalahgunaan tersebut apabila Ka. BPKAD beserta jajarannya tidak mampu menjalankan tugas dan fungsinya.
Selain itu, meminta BPKAD Langkat untuk mengumpulkan aset kendaraan dinas sesuai data dan jumlah yang dikelola BPKAD.
SEMARAK menuding jika BPKAD Kabupaten Langkat harus bertanggungjawab atas jumlah aset yang saat ini tidak mampu ditunjukkan kepemilikannya sesuai hasil konfirmasi mahasiswa dengan Kepala BPKAD Langkat.
"Sampai saat ini masih banyak kami temui dijalan kendaraan dinas yang mengubah plat merah menjadi plat putih dan banyaknya kami temui mobil dinas yang dipergunakan oleh oknum ormas di Langkat. Jadi Ka. BPKAD Langkat harus bertanggungjawab," tutup Luthfi dalam orasinya.