
IDN Post - Langkat, Tenaga Kesehatan (NAKES) di Kabupaten Langkat merasa sangat kecewa. Setahun berlalu, pengurusan fungsional dan kenaikan pangkat diusulkan tak kunjung rampung. Sejumlah uang yang diterima, sudah di setor mereka saat awal pengajuan.
Informasi ini, disampaikan langsung oleh saah satu Nakes yang menjadi korban oknum nakal di Lingkungan Dinas Kesehatan (DINKES) Langkat. Setahun berlalu, sampai saat sekarang ini tak ada kepastian terkait pengurusan dan setoran uang yang sudah diberikan para petugas kesehatan.
"Untuk Fungsional, aku diminta bayar Rp.800.000. Pemnyerahan uang pada bulan April 2024 yang lalu. Tapi sampai sekarang, belum ada kejelasannya,"ungkap narasumber sembari meminta hak tolaknya, Jumat (16/5/2025).
Tak hanya untuk Fungsional, narasumber juga dipungut Rp. 1.200.000 untuk pengusulan kenaikan pangkat. Biayanya juga sudah disetorkan pada bulan November 2024 saat Nakes mengajukannya.
Pungutan Pun Bervariasi
Mekanisme pungutan ini, dilakukan di masing-masing Puskesmas melalui oknum Tata Usaha (TU). Kemudian hasil pungutan setoran tersebut diterima oleh HKP, NSW, RS, dan KE yang merupakan oknum di Sub Bagian Umum Dinkes Langkat.
Sebagian uang pungutan setoran pengurusan pangkat itu, kemudian diserahkan kepada oknum Kepala Seksi (KASI) di BKD Langkat berinisial R. Nilainya pun bervariatif, sesuai dengan golongan pangkat yang diajukan.
Untuk Pangkat Golongan IID ke IIID, R disebut-sebut membandrol Rp.400.000. Sementara, Golongan IIID ke IVD dengan bandrol Rp.700.000 dan IVD ke IVC tarifnya hingga Rp. 7.000.000.
"Kami butuh kepastian terkait pengusulan tersebut. Atau kembalikan saja berkas dan uang yang sudah kami setor. Pak Bupati dan APH, tolonglah agar hal ini diusut tuntas. Gak ada habis-habisnya masalah pungli dan korupsi di Bumi Langkat ini," ketus Nakes Kompak
Oknum Kasi di BKD Langkat berinisial R dan Kasubbag Umum Dinkes Langkat berinisial HKP bungkam terkait hal ini. Hingga berita ini ditayangkan.