
Kabid Pemdes Selfian Ardi yang didemo mahasiswa terkait dugaan Pungli Dana Desa Rp.1 juta/ desa dikabarkan sedang mengikuti DiklatPIM diluar kota.( poto Fb)
IDN Post - Langkat, Polemik dugaan pungutan liar (pungli) terhadap perangkat desa yang menyeret nama Kepala Bidang Pemerintahan Desa (Kabid Pemdes) Dinas PMD Kabupaten Langkat, Selfian Ardi, terus menuai sorotan publik.
Terbaru, sekelompok mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa mendesak Bupati Langkat untuk mencopot dan memeriksa Selfian Ardi atas dugaan pungli sebesar Rp1 juta per desa demi mempermudah proses pencairan Dana Desa (DD).
Di tengah kegelisahan para perangkat desa yang belum menerima honor akibat belum cairnya dana desa, kabar mengejutkan muncul:
Selfian Ardi ternyata sedang berada di luar kota mengikuti Diklat Kepemimpinan (DiklatPIM).
Berdasarkan penelusuran tim media ini, Selfian Ardi tampak memposting kegiatannya di kawasan Marianna Resort & Convention, Tuktuk Samosir, melalui akun Facebook pribadinya.
Dalam unggahannya, ia menulis, “Berpikir luas dan jernih, debu-debu akan tersapu dengan sendirinya
.” Ungkapan tersebut menimbulkan berbagai tafsir, namun publik mencurigai bahwa ini berkaitan dengan tekanan yang tengah dihadapinya menyusul dugaan pungli yang ramai diperbincangkan.
Sejumlah perangkat desa yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa mereka diminta untuk menyerahkan sejumlah uang yang disisipkan dalam berkas administrasi desa kepada oknum Kabid.
Tujuannya: mempercepat proses pencairan dana desa yang hingga kini belum terealisasi.
Seorang sumber internal menyebutkan bahwa Selfian Ardi mengikuti DiklatPIM sebagai syarat untuk menduduki jabatan baru sebagai Sekretaris Dinas PMD.
“Kabarnya dia mau jadi Sekdis, makanya ikut DiklatPIM. Soalnya kalau mau naik jabatan, harus PIM dulu,” ujar sumber tersebut.
Ambisi Selfian Ardi untuk naik jabatan pun dituding menjadi pemicu munculnya dugaan praktik “pat gulipat” di internal Dinas PMD.
Tak heran, para mahasiswa yang tergabung dalam aliansi anti korupsi mendesak aparat penegak hukum segera memeriksa Selfian Ardi dan menuntut Kepala Dinas PMD untuk ikut bertanggung jawab dan mundur dari jabatannya.
“Kami mendesak Bupati Langkat untuk segera mencopot Kabid Pemdes dan memerintahkan inspektorat serta aparat hukum memeriksa yang bersangkutan.
Ini soal kepercayaan publik dan nasib perangkat desa yang jadi korban,” teriak salah satu orator dalam aksi unjuk rasa.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas PMD belum memberikan klarifikasi resmi.
Awak media masih berupaya menghubungi Selfian Ardi dan Kadis PMD untuk meminta tanggapan.
IDN Post - Langkat, Polemik dugaan pungutan liar (pungli) terhadap perangkat desa yang menyeret nama Kepala Bidang Pemerintahan Desa (Kabid Pemdes) Dinas PMD Kabupaten Langkat, Selfian Ardi, terus menuai sorotan publik.
Terbaru, sekelompok mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa mendesak Bupati Langkat untuk mencopot dan memeriksa Selfian Ardi atas dugaan pungli sebesar Rp1 juta per desa demi mempermudah proses pencairan Dana Desa (DD).
Di tengah kegelisahan para perangkat desa yang belum menerima honor akibat belum cairnya dana desa, kabar mengejutkan muncul:
Selfian Ardi ternyata sedang berada di luar kota mengikuti Diklat Kepemimpinan (DiklatPIM).
Berdasarkan penelusuran tim media ini, Selfian Ardi tampak memposting kegiatannya di kawasan Marianna Resort & Convention, Tuktuk Samosir, melalui akun Facebook pribadinya.
Dalam unggahannya, ia menulis, “Berpikir luas dan jernih, debu-debu akan tersapu dengan sendirinya
.” Ungkapan tersebut menimbulkan berbagai tafsir, namun publik mencurigai bahwa ini berkaitan dengan tekanan yang tengah dihadapinya menyusul dugaan pungli yang ramai diperbincangkan.
Sejumlah perangkat desa yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa mereka diminta untuk menyerahkan sejumlah uang yang disisipkan dalam berkas administrasi desa kepada oknum Kabid.
Tujuannya: mempercepat proses pencairan dana desa yang hingga kini belum terealisasi.
Seorang sumber internal menyebutkan bahwa Selfian Ardi mengikuti DiklatPIM sebagai syarat untuk menduduki jabatan baru sebagai Sekretaris Dinas PMD.
“Kabarnya dia mau jadi Sekdis, makanya ikut DiklatPIM. Soalnya kalau mau naik jabatan, harus PIM dulu,” ujar sumber tersebut.
Ambisi Selfian Ardi untuk naik jabatan pun dituding menjadi pemicu munculnya dugaan praktik “pat gulipat” di internal Dinas PMD.
Tak heran, para mahasiswa yang tergabung dalam aliansi anti korupsi mendesak aparat penegak hukum segera memeriksa Selfian Ardi dan menuntut Kepala Dinas PMD untuk ikut bertanggung jawab dan mundur dari jabatannya.
“Kami mendesak Bupati Langkat untuk segera mencopot Kabid Pemdes dan memerintahkan inspektorat serta aparat hukum memeriksa yang bersangkutan.
Ini soal kepercayaan publik dan nasib perangkat desa yang jadi korban,” teriak salah satu orator dalam aksi unjuk rasa.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas PMD belum memberikan klarifikasi resmi.
Awak media masih berupaya menghubungi Selfian Ardi dan Kadis PMD untuk meminta tanggapan.