
Medan,IDNPost.id – Ratusan massa dari kelompok Cipayung Plus kembali menggelar aksi demonstrasi menuntut pembubaran DPR di depan Gedung DPRD Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol, Medan, Rabu (27/8/2025).
Massa aksi membawa spanduk dan bendera dari berbagai organisasi mahasiswa universitas di Kota Medan. Mereka bergantian menyampaikan orasi melalui mobil komando. Namun situasi sempat memanas setelah terjadi aksi lemparan, sehingga memicu keributan di lokasi.
Aparat kepolisian yang telah disiagakan segera bertindak untuk membubarkan massa yang berusaha menerobos masuk ke dalam Gedung DPRD Sumut.
Aparat kepolisian yang telah disiagakan segera bertindak untuk membubarkan massa yang berusaha menerobos masuk ke dalam Gedung DPRD Sumut.
Petugas berseragam lengkap dengan tameng dan pentungan melakukan penghalauan, dibantu dengan satu unit mobil water cannon yang diturunkan untuk mengendalikan situasi.
Sekitar pukul 16.04 WIB, konsentrasi massa berhasil dipukul mundur. Meski demikian, beberapa perwakilan mahasiswa diperbolehkan masuk ke dalam gedung untuk melakukan mediasi bersama pihak DPRD.
Koordinator aksi dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumut menyampaikan bahwa aksi ini digelar sebagai bentuk penolakan terhadap sikap DPR yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.
Sekitar pukul 16.04 WIB, konsentrasi massa berhasil dipukul mundur. Meski demikian, beberapa perwakilan mahasiswa diperbolehkan masuk ke dalam gedung untuk melakukan mediasi bersama pihak DPRD.
Koordinator aksi dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumut menyampaikan bahwa aksi ini digelar sebagai bentuk penolakan terhadap sikap DPR yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.
“Sempat terjadi bentrok dengan aparat, namun saat ini tidak ada kawan kita yang diamankan. Demonstrasi ini kita lakukan untuk menyuarakan pembubaran DPR karena mereka mengkhianati instruksi presiden terkait defisit anggaran nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Kamaluddin Siregar, koordinator dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumut, menegaskan bahwa tuntutan mahasiswa berfokus pada kenaikan tunjangan DPR yang dinilai tidak pantas di tengah kondisi ekonomi rakyat.
Sementara itu, Kamaluddin Siregar, koordinator dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumut, menegaskan bahwa tuntutan mahasiswa berfokus pada kenaikan tunjangan DPR yang dinilai tidak pantas di tengah kondisi ekonomi rakyat.
“Intinya semua sudah tahu, yaitu kenaikan tunjangan DPR. Inilah yang kita suarakan melalui DPRD Sumut untuk diteruskan ke pimpinan pusat,” tegasnya.
Aksi unjuk rasa ini menambah panjang gelombang protes mahasiswa terhadap DPR yang dianggap gagal menjalankan amanah rakyat.
Aksi unjuk rasa ini menambah panjang gelombang protes mahasiswa terhadap DPR yang dianggap gagal menjalankan amanah rakyat.
Hingga malam, aparat kepolisian gabungan masih bersiaga di sekitar Gedung DPRD Sumut untuk mengantisipasi kemungkinan adanya aksi lanjutan.